Rabu, 12 Oktober 2011

Misi Perpanjang Nafas Garuda

Kemenangan jadi harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar Timnas Indonesia saat menjamu Qatar pada lanjutan putaran tiga kualifikasi Pra Piala Dunia 2014, zona Asia, malam nanti. Tambahan tiga angka dipastikan bakal memperpanjang nafas Garuda untuk terus berjuang. Namun sebaliknya, hasil imbang atau kalah bakal membuat peluang Indonesia hampir bisa dipastikan musnah.

Ya, Nasib Bambang Pamungkas dkk pada ajang penyisihan menuju Piala Dunia 2014 kali ini memang sangat berat. Dua kekalahan dari Iran (0-3) dan Bahrain (0-2) membuat posisi mereka terdampar di dasar klasemen Grup E. Untuk itulah pada laga kandang menghadapi Qatar, malam nanti, Indonesia wajib meraih angka penuh.

Pelatih Wilhelmius ‘Wim’ Rijsbergen tentunya sadar timnya tengah dalam posisi terjepit. Satu-satunya cara untuk bisa memperpanjang nafas adalah dengan melibas Qatar di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ya, jika mampu meraih kemenangan, maka Indonesia bisa terus berjuang sekaligus berharap lolos ke putaran empat, di tiga pertandingan sisa.

Namun, jika hasil yang diraih sebaliknya? Indonesia misalnya hanya mampu imbang atau bahkan kalah dari Qatar, maka peluang hampir dipastikan bakal musnah. Meski masih ada tiga laga tersisa di putaran dua, namun Skuad Garuda harus melakoni dua laga tandang ke Qatar dan Bahrain, serta menjamu Iran di SUGBK. Sulit rasanya bagi Indonesia untuk menyapu bersih dengan kemenangan, kendati hal itu bisa saja terjadi.

Perhitungan inilah yang membuat Firma Utina dkk mati-matian untuk bisa menggasak Qatar di hadapan publik sendiri. Memang, ini juga bukan perkara mudah. Pasalnya, rekor pertemuan tidak memihak ‘Merah-Putih’. Dari enam kali pertemuan, Indonesia hanya mampu meraih sekali kemenangan, yakni pada Piala Asia 2004. Saat itu, gol Ponaryo Astaman dan Budi Sudharsono memaksa Qatar kalah 2-1.

Secara peringkat, Indonesia juga kalah dari tim asal Asia Barat ini. Menurut ranking terbaru FIFA, skuad besutan Sebastiao Lazaroni ini menempati peringkat 100 dunia, sedangkan Indonesia masih tercecer di urutan 139. Namun, masalah rekor dan peringkat tentunya tidak bisa dijadikan tolok ukur.

Indonesia tetap punya peluang mengalahkan tim yang di atas kertas lebih baik. Syaratnya, mereka harus mengerahkan segenap kemampuan terbaik dan bermain layaknya sebuah tim, bukan individu. Kekompakan tim baik itu saat bertahan maupun menyerang menjadi hal yang harus mampu dipertahankan “Skuad Garuda” dari peluit pertama hingga terakhir dibunyikan wasit.

Satu lagi hal yang tak kalah penting, yakni konsentrasi dan fisik. Di dua pertandingan sebelumnya, para punggawa Indonesia harus kebobolan saat konsentrasi mereka lengah dan fisik mulai menurun. Nah, hal inilah yang sepertinya harus bisa diantisipasi, agar para pemain tidak mudah kehilangan bola.

Kini, dengan berbagai evaluasi yang telah dilakukan Wim pasca seleksi dengan pemain, publik pastinya berharap bisa kembali merasakan euforia di kandang sendiri, bukan kekecewaan seperti di dua pertandingan sebelumnya. Meski dalam laga nanti Indonesia dipastikan tidak diperkuat dua pilar, yakni Ricardo Salampessy dan Boaz Salossa (dicoret), namun tidak ada alasan untuk gagal.

Terlebih, induk Sepakbola Nasional (PSSI) melalui penanggung jawab Timnas, Benhard Limbong siap memberikan suntikan motivasi berupa bonus yang kabarnya mencapai Rp40 juta/orang. “Akan ada bonus untuk mereka. Kami akan memberi 40 juta per pemain, jika bisa menang di pertandingan besok (hari ini-red),” janji Limbong.

Berikut klasemen sementara Grup E
Pos - Tim - M - Mg - S - K - (SG) - P

1. Iran 2 1 1 0 (4-1) 4
2. Bahrain 2 1 1 0 (2-0) 4
3. Qatar 2 0 2 0 (1-1) 2
4. Indonesia 2 0 0 2 (0-5) 0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar